Sistem flash sale saat ini sedang booming di Indonesia. Sistem jual beli yang calon pembelinya diharuskan mengantre pada jam dan hari tertentu saja untuk mendapatkan barang yang dijual dengan sitem flash sale.
Tentu saja sistem pemasaran seperti itu hadir dan populer ketika Xiaomi hadir ke pasaran. Produsen ponsel asal China ini memperkenalkan penjualan kilat di Indonesia dengan produknya Xiaomi Redmi 1S.
Kalau dilihat dari spesifikasi, menurut saya cukup bagus dengan harga di kisaran IDR 1,5 juta. Biasa saja, tidak seperti yang diiklankan. Hanya memang resolusi layar dan interface MIUI menjadi daya tarik tersendiri.
Sistem penjualan kilat ini juga diikuti oleh Lenovo. Dengan produknya Lenovo A6000, dijual secara kilat oleh salah satu toko online. Kembali, spesifikasinya biasa saja dan layarnya juga menjadi kelebihan dengan resolusi 294 ppi. Koreksi kalau salah.
Mereka mengklaim bahwa mereka bisa menjual banyak smartphone tersebut dalam waktu beberapa menit saja. Entah itu benar atau tidak. Hanyalah Lazada, Lenovo, Xiaomi, dan Tuhan yang tahu.
Sistem ini jugalah yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk membeli Lenovo S580 saja ketimbang Lenovo A6000. Karena Lenovo S580 tidak menggunakan sistem flash sale namun spesifikasinya sudah cukup bagus. Sedikit dibawah Lenovo A6000 menurut saya.
Dengan sistem ini juga membuat kedua smartphone tadi sulit untuk didapatkan. Tim marketing mereka sukses merebut emosi belanja orang Indonesia yang senang berbelanja online saat ini..
Asalkan produk yang mereka jual terbatas itu sesuai dengan kualitas, mungkin tidak apa-apa. Tapi yang jelas saya mengharapkan sistem ini karena tidak bisa membeli secara bebas. Atau mungkin lebih bijak jika menggunakan sistem pre-order yang menawarkan harga murah pada masa pre-order. Setidaknya itu suara satu konsumen, saya. Hehehe.
Tentu saja sistem pemasaran seperti itu hadir dan populer ketika Xiaomi hadir ke pasaran. Produsen ponsel asal China ini memperkenalkan penjualan kilat di Indonesia dengan produknya Xiaomi Redmi 1S.
Kalau dilihat dari spesifikasi, menurut saya cukup bagus dengan harga di kisaran IDR 1,5 juta. Biasa saja, tidak seperti yang diiklankan. Hanya memang resolusi layar dan interface MIUI menjadi daya tarik tersendiri.
Sistem penjualan kilat ini juga diikuti oleh Lenovo. Dengan produknya Lenovo A6000, dijual secara kilat oleh salah satu toko online. Kembali, spesifikasinya biasa saja dan layarnya juga menjadi kelebihan dengan resolusi 294 ppi. Koreksi kalau salah.
Mereka mengklaim bahwa mereka bisa menjual banyak smartphone tersebut dalam waktu beberapa menit saja. Entah itu benar atau tidak. Hanyalah Lazada, Lenovo, Xiaomi, dan Tuhan yang tahu.
Sistem ini jugalah yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk membeli Lenovo S580 saja ketimbang Lenovo A6000. Karena Lenovo S580 tidak menggunakan sistem flash sale namun spesifikasinya sudah cukup bagus. Sedikit dibawah Lenovo A6000 menurut saya.
Dengan sistem ini juga membuat kedua smartphone tadi sulit untuk didapatkan. Tim marketing mereka sukses merebut emosi belanja orang Indonesia yang senang berbelanja online saat ini..
Asalkan produk yang mereka jual terbatas itu sesuai dengan kualitas, mungkin tidak apa-apa. Tapi yang jelas saya mengharapkan sistem ini karena tidak bisa membeli secara bebas. Atau mungkin lebih bijak jika menggunakan sistem pre-order yang menawarkan harga murah pada masa pre-order. Setidaknya itu suara satu konsumen, saya. Hehehe.
0 komentar:
Posting Komentar